Istilah keramik berasal dari Yunani yaitu KERAMOS yang artinya tanah liat yang dibakar.Kenyataan demikian, bahwa semua barang yang disebut barang keramik sudah pasti terbuat dari bahan baku yang berupa tanah liat.
Bahasa Indonesia sendiri sebetulnya sudah mempunyai istilah sendiri terhadap barang-barang yang terbuat dari tanah liat ini yaitu TEMBIKAR. Tetapi sayang istilah ini tidak dipopulerkan dan dimasyarakatkan dengan baik .Banyak istilah-istilah dari luar yang terpaksa kita adaptasi bukan karena tidak mengenalnya atau karena kita harus mengimpornya, tetapi dikarenakan bangsa Indonesia mengenal teknologi keramik belakangan, misalnya: istilah kaolin.
Keramik yang kita bahas mencakup material yang digunakan untuk interior ruang, baik yang dipakai di dinding, lantai, maupun yang berfungsi sebagai elemen dekoratif.
Fungsi utama keramik dalam bangunan dapat dirasakan pada tahap finishing, baik sebagai penutup lantai maupun dinding, di dalam maupun di luar ruang. Lantai sebagai tempat berpijak kerak kali menjadi unsur pertama yang dilihat tamu yang bertandang ke rumah. Oleh karena itu, masyarakat punya kecenderungan memilih keramik, sebab tampilannya rapi, bersih, dan juga mudah dibersihkan.
Dulu, jenis penutup lantai yang sering kali dipakai adalah ubin tegel. Namun, sejak keramik ditemukan, masyarakat lebih memilih menutupi lantai dengan keramik. Memang, ubin tegel memiliki kelebihan tersendiri, yaitu mengantarkan hawa sejuk ke dalam ruang. Hanya saja proses pembuatan ubin tegel membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan keramik.
(Berbagai sumber)
+++++++≤≤≤≤≤≤≤≤ indoarchitect – informasi seputar arsitektur ≥≥≥≥≥≥≥≥+++++++